Senin, 20 Agustus 2012

Kebutuhan Guru Indonesia

Pada kenyataannya Kementerian Pendidikan Nasional membutuhkan 70 ribu guru baru yang profesional setiap tahun.
     Kebutuhan itu terutama harus dipenuhi sejak tahun 2011 hingga akhir 2014
KEBUTUHAN GURU NASIONAL 2010-2014
TAHUN
KEBUTUHAN
2010
461.195
2011
56.982
2012
71.352
2013
75.685
2014
82.684
TOTAL
747.898
Sumber : Analisa Ditpropen, Ditjen PMPTK 2009,
diolah kembali Litbang Majalah Komunitas
Persoalan pendidikan di Indonesia hingga kini sangatlah komplek. Selain anggaran pendanaan, sarana dan prasarana, kualitas guru hingga kuantitas atau kebutuhan guru masih menjadi masalah serius dan pekerjaan rumah yang menghadang Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mulai tahun 2011 ini.
Saat ini tercatat total guru di Indonesia sebanyak 2,7 juta. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta atau 57,4% diantaranya belum berkualifikasi sarjana atau diploma empat (S1/D4). Belum lagi kompetensi, kualitas dan kualifikasi guru itu sangatlah beragam.
Untuk memenuhi kebutuhan guru yang mencapai 747.898 orang hingga 2014 (menurut data Direktorat Profesi Pendidik, 2009), salah satu solusi di tahun 2011 adalah Kemdiknas memberikan beasiswa kepada 5.000 mahasiswa tingkat akhir yang berprestasi dan berkeinginan menjadi guru.
“Ini salah satu cara memenuhi kebutuhan guru yang profesional, kompeten dan berkualitas,” papar Muhammad Nuh, Mendiknas di Malang beberapa waktu lalu. Ia sangat optimis hal ini dapat dicapai, apalagi Universitas Negeri Malang (UM) sebagai pelopor dan pencetak guru berkualitas memiliki komitmen membantu kebutuhan guru di Indonesia.
Data yang lebih mencengangkan terlihat dari analisa proyeksi kebutuhan guru untuk tingkat SDN, SMPN, SMAN, dan SMKN se Indonesia yang dilakukan oleh Direktorat Profesi Pendidik, Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kemdiknas 2009 lalu. Krisis kebuntuan atas rekruitmen guru terjadi sejak tahun 2010 hingga tahun 2014.
Tahun 2010 ini sebenarnya menurut analisa Ditpropen, kebutuhan guru mencapai 461.195 orang. Hal ini terutama untuk menutupi kebutuhan guru kelas sebesar 159.307 orang. Kebutuhan mendesak lainnya untuk mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) 87.144 orang, Bimbingan Konseling 44.916 orang, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) 31.437 orang, guru Agama 24.511 orang, guru Teknologi Informatika dan Komputer (TIK) 22.747 orang, dan guru Bahasa Inggris sebanyak 15.306 orang.
Secara umum kebutuhan guru kelas mulai dari tahun 2010 hingga akhir 2014 mendominasi dibandingkan dengan kebutuhan guru terhadap mata pelajaran tertentu. Berturut-turut kebutuhan guru kelas adalah 64.670 (2011), 33.860 (2012), 33,881 (2013), dan 35.275 (2014).
Sedangkan total kebutuhan guru dari tahun ke tahun menurut analisa Ditpropen, Ditjen PMPTK pada tahun 2011 sebanyak 56.982 orang, tahun 2012 sebanyak 71.352 orang, tahun 2013 sebanyak 75.685 orang, dan di tahun 2014 mendatang kebutuhan akan guru mencapai 82.684 orang.
Namun berbeda dengan keterangan Prof DR Baedhowi MSi Dirjen PMPTK Kemdiknas kepada Komunitas saat melaksanakan wawancara khusus dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) 2010. Menurutnya, jika dihitung rasio guru dengan siswa di seluruh Indonesia, kebutuhan agan guru sudah tidak menjadi masalah.
“Kecuali untuk guru SMK produktif (keahlian tertentu seperti teknik otomotif, dsb) memang masih krisis,” ungkap Baedhowi kepada Komunitas di ruang kerjanya, Rabu, 24 Nopember 2010 lalu.
Ia mencontohkan, idealnya rasio guru SMK dengan siswa sesuai dengan undang-undang antara 1 guru untuk 20-30 siswa. Kenyataannya saat ini berbanding 1:23. Sementara untuk perbandingan guru dengan siswa pada jenjang SD-SMA adalah 1:20, saat ini rasio siswa dengan guru hanya berkisar 1:18. “Itu artinya kita tidak kekurangan guru. Karena persoalan utamanya saat ini adalah distribusi guru yang tidak merata. Ada beberapa sekolah kelebihan guru, sementara di tempat lain justru kekurangan guru,” kata Baedhowi lagi.
Untuk itu ia berharap Pemerintah Daerah sebagai penanggung jawab distribusi guru di daerahnya diberi waktu selama 2 tahun untuk membenahi permasalahan tersebut. Hal ini sesuai dengan Permendiknas 39/2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas pada Satuan Pendidikan. Termasuk harus mengacu pada NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria) penempatan guru di daerah harus dipatuhi bupati/walikota. Sehingga, tidak terjadi penumpukan guru di sekolah tertentu, sementara di tempat lain justru kekurangan guru. (tengku imam)
KEBUTUHAN GURU PER MATA PELAJARAN 2010-2014
MATA PELAJARAN
KEBUTUHAN
2010
2011
2012
2013
2014
Guru Agama
24.511
3.134
4.633
5.947
7.629
Penjaskes
31.437
2.585
2.941
3.148
3.500
Guru Kelas
159.307
64.670
33.860
33.881
35.275
PKN
4.233
1.059
1.329
1.551
1.815
Bahasa Indonesia
11.601
2.725
3.135
3.497
3.977
Bahasa Inggris
15.306
3.047
3.442
3.733
4.130
Matematika
11.165
2.331
2.729
3.083
3.505
IPA
4.437
983
1.184
1.318
1.541
IPS
4.402
716
860
997
1.180
Seni Budaya
13.806
1.726
1.925
2.040
2.220
TIK
22.747
1.651
1.695
1.769
1.831
MULOK
87.144
2.790
3.076
3.255
3.481
Bimbingan Konseling
44.916
3.746
3.980
4.192
4.488
Fisika
3.486
832
945
1.046
1.161
Biologi
1.664
797
887
1.006
1.156
Kimia
2.969
813
941
1.077
1.232
Sejarah
1.154
354
436
466
538
Geografi
1.096
354
416
477
535
Ekonomi
563
181
565
335
500
Sosiologi
2.731
472
251
563
614
Antropologi
747
455
477
508
525
Sastra Indonesia
1.153
477
490
516
522
Bahasa Asing
393
316
384
441
477
Keterampilan
6.966
495
517
543
549
Kewirausahaan
3.260
274
284
297
304
TOTAL
461.195
56.982
71.352
75.685
82.684
Sumber : NUPTK 2009/Direktorat Profesi Pendidik diolah oleh Litbang Majalah Komunitas
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/02/berapa-sih-kebutuhan-guru-di-indonesia/

Rabu, 08 Agustus 2012

KEPADUAN WACANA

1.      Kohesi (Cohession)
1.1.   Pengertian Kohesi
            Kohesi merupakan aspek formal bahasa dalam wacana. Dengan itu kohesi adalah 'organisasi sintaktik. Organisasi sintaktik ini adalah merupakan wadah ayat-ayat yang disusun secara padu dan juga padat. Dengan susunan demikian organisasi tersebut adalah untuk menghasilkan tuturan. Ini bermaksud bahawa kohesi adalah hubungan di antara ayat di dalam sebuah wacana, baik dari segi tingkat gramatikal maupun dari segi tingkat leksikal tertentu. Dengan penguasaan dan juga pengetahuan kohesi yang baik, seorang penulis akan dapat menghasilkan wacana yang baik.
1.2.   jenis-jenis Kohesi
a.      Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal adalah kepaduan bentuk bagian-bagian wacana yang      diwujudkan ke dalam sistem gramatikal.
            Secara lebih rinci, aspek gramatikal wacana meliputi:
1        Pengacuan ( Refrensi )
Pengacuan atau referensi adalah salah satu jenis kohesi gramatik yang merupakan satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahului atau mengikutinya. Berdasarkan tempatnya, apakah acuan itu berada di dalam teks atau di luar teks, maka pengacuan dibedakan menjadi dua jenis yakni (1)  pengacuan endofora, apabila acuannya berada atau terdapat dalam teks wacana itu, (2) pengacuan eksofora, apabila acuannya berada atau terdapa di luar teks.
2        Subtitusi
            Subtitusi adalah hasil penggantian unsure bahasa oleh unsure lain dalam satuan yang lebih besar untuk memperoleh  unsure-unsur pembeda atau untuk menjelaskan suatu struktur tertentu. Subtitusi merupakan hubungan  gramatikal, lebih bersifat hubungan kata dan makna. Subtitusi dalam bahasa Indonesia dapat bersifat nominal, verbal, klausal, atau campuran.
3        Elipsis
            Elipsis adalah peniaadaan kata atau satuan lain yang ujud asalanya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau luar bahasa. Ellipsis dapat pula dikatakan penggantian nol ; sesuatu yang ada tetapi tidak diucapakan atau tidak dituliskan.
4        Konjungsi
            Konjungsi adalah yang dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalusa dengan klausa, kalimat denagn kalimat, atau peragraf dengan paragraph.
Konjungsi dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan atas :
a)      konjungsi adversative : tetapi, namun
b)      konjungsi kausal : sebab, karena
c)      konjungsi korelatif : entah/entah, baik/maupun
d)     konjunsi subordinatif : meskipun, kalau, bahwa
e)      konjungsi temporal : sebelum, sesudah


                  b. Kohesi Leksikal

                        Kohesi leksikal adalah hubungan antar  unsure dalam wacana secara                        semantik. Hubungan  kohesif yang diciptakan atas dasar aspek leksikal, denga                        pilihan kata yang serasi, menyatakan hubungan makna atau relasi semantic                 antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana.                     Aspek leksikal dalam wacana dibedakan menjadi enam yakni :
1        Repetisi
repetisi adalah pengulangan satuan lingual yang dianggap 
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang  sesuai.
2        Sinomini
Sinomini dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang sama atau ungkapan yang makna nya kurang lebih sama dengan ungkapan lain. Sinomini merupakan salah satu aspek leksikal untuk mendukung kepaduan wacana.
3        Antonimi
Antonimi dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang lain, satuan lingual yang maknanya berlawan/berposisi dengan satuan lingual yang lain.
4        Kolokasi
Kolokasi atau sanding kata adalah asosiasi dalam menggunakan pilihan  kata yang cenderung digunakan secara berdampingan.
5        Hiponimi
Hiponimi dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.
6        Ekuivalen ( kesepadanan)
Ekuivalen adalah hubungan  kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma. Dalam hal ini, sejumlah kata hasil proses afisasi dari morfem asal yang sama menunjuk adanya hubungan kesepadanan.
2.      Koherensi
2.1 Pengertian Koherensi

Dalam sebuah kamus besar dapat dibaca keterangan mengenai koherensi sebagai berikut (1) kohesi; perbuatan atau keadaan menghubungkan, memperlihatkan, (2).Koneksi; hubungan yang cocok dan sesuai atau ketergantungan satu sama lain yang rapi, beranjak dari hubungan-hubungan alamiah bagian-bagian atau hal-hal satu sama lain, seperti dalam bagian-bagian wacana, ataui argumen-argumen suatu rentetan penalaran.
Dari pengetian yang tertera pada kamus tersebut dapat dilihat bahwa tidak terlihat perbedaan nyata koherensi dan kohesi. Koherensi adalah pengaturan secara rapkenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya ( Wohl, 1978 : 25)
2.2 Jenis-jenis Koherensi                             
Aneka sarana keutuan wacana dari segi makna menurut Harimurti Kridalaksana (1978) yakni :
1        hubungan sebab akibat
2        hubungan alasan akibat
3        hubungan sarana hasil
4        hubungan sarana tujuan
5        hubungan latar kesimpulan
6        hubungan hasil kegagalan
7        hubungan syarat hasil
8        hubungan perbandingan
9        hubungan parafratis
10    hubungan amplikatif
11    hubungan aditif temporal
12    hubungan aditif non temporal
13    hubungan identifikasi
14    hubungan generic spesifik
15    hubungan ibarat
            Harimurti Kridalaksana ( 1984: 69 ), mengemukakan bahwa sebenarnya adalah hubungan semantis. Artinya hubungan itu terjadi antaraproposisi.
1        Hubungan  Amplikatif
            Hubungan Amplikatif adalah hubungan yang salah satu bagian kalimatnya memperkuat atau memperjelas bagian kalimat lainnya. Misalnya dalam kalimat “ Orang buta itu tidak bisa menyabrang. Seberangkan dia agar melewati jalan itu”.
2        Hubungan Kausalitas
            Hubungan kausalitas merupakan hubungan sebab-akibat. Misalnya pada kalimat “ Mengapa Rani bisa jatuh dari sepeda motor?”. Tentunya kalimat ini menimbulkan jawaban misalnya, karena ia sangat kencang mengendarai sepeda motornya. Kedua kalimat diatas sudah mengandung hubungan kausalitas.
 
 
Makalah Rahel Silalahi
http://rahel-sastraanak.blogspot.com/2011/05/analisis-kohesi-dan-koherensi-koran.html

Kohesi dan Koherensi

Paragraf
Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna (koherensi).
Kepaduan Makna (Koherensi)
Suatu paragfraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.
Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.
Keterpaduan Bentuk  (Kohesi)
Apabila koherensi berhubungan dengan isi, maka kohesi atau keterpaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja satu paragraf mengemukakan satu gagasan utama, namun belum tentu paragraf tersebut dikatakan kohesif jika kata-katanya tidak padu.
Contoh:
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Paragraf di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai masalah naik turunnya produksi beras Indonesia. Dengan demikian koherensi kalimat tersebut sudah terpenuhi, namun paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki kohesivitas yang baik sehingga gagasan tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut perlu diperbaiki, misalnya dengan memberikan kata perangkai seperti berikut ini.
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

http://andipraz.wordpress.com/2009/08/25/kohesi-dan-koherensi-dalam-paragraf/

PERTEMUAN SINGKAT

Karya Titi Dwi Hayati
“Maaf” ucapku,
“Tak apa” ucap seseorang yang tlah bertabrakan denganku di toko buku ini. Ketika kami saling pandang, ternyata “Randy/Bella ?” Ucap kami hampir berbarengan. “Heii, sudah berapa lama kita tak bertemu. Apa kabarmu ?” Tanya Randy. ‘hmm, 2 tahunan mungkin. aku baik saja, kau tak jauh berbeda dengan yang dulu. Bagaimana keadaan mu ?” jawabku
“yaah, seperti apa yang kau lihat sekarang, aku baik-baik saja. Kau, jauh terlihat berbeda. Kau lebih cantik sekarang.” Ucapnya seraya senyum kepada ku. “Akkh, kau bisa saja.”ujarku menahan malu.

Sejak pertemuan di toko buku itulah, kami jadi sering bertemu dan sering jalan bersama. Yaah, Randy adalah temanku sewaktu kami duduk di bangku SMP. Pagi hari ini aku & Randy akan pergi bersama. Yaa, kita akan Kencan. Entah, Randy akan membawaku kemana.
Di dalam mobil kami hanya saling diam, aku pun membuka pembicaraan. “eemm, Rand, kita mau kemana ?” tanyaku “Aku akan membawamu ke tempat yang sangat indah” jawab Randy tersenyum simpul. Kami pun sampai di tempat yang Randy janjikan.

Dan betapa takjubnya aku ketika melihat kebun bunga yang luas & indah, sungguh aku baru melihat tempat seindah ini. “Waaaw, ini sungguh indah Ran” ucapku. “Kau suka ?” Tanya randy. Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum. “Jika kau mau kau bisa memilikinya dan mengelolanya sendiri” ucap Randy sambil memandang seisi kebun bunga itu. “Maksud mu ?” tanyaku heran.
“yah, kebun ini adalah milik kakak ku, tapi kakak ku telah meninggal 1 tahun yang lalu. Dan dia berpesan agar kebun ini di rawat dan di jaga dengan baik.” Jelas Randy panjang lebar dan mulai sedih. “Oh, Maaf rand, kau jadi sedih” ucapku menyesal dan menundukkan kepala. “Oh, taka pa. kau mau kan membantu ku untuk merawat dan menjaga kebun ini ??” Ucap Randy kembali tersenyum. “Tentu saja aku mau” ucapku senang.

Sore ini aku juga akan nonton dengan Randy, tapi tiba-tiba ibu mendadak menyuruhku untuk menemani nya berbelanja. Aku tak bisa menolak ajakan ibu, karna jika ku tolak, sama saja aku akan menghadapi Perang Dunia entah ke berapa. Dengan berat hati aku menelfon Randy untuk membatal kan acara nonton kali ini. Dan syukurnya, Randy tak kecewa, tapi aku tau Randy agak sedih. Aku berjanji pada nya bahwa besok-besok aku tidak akan membatalkan nya lagi. Dan lusa niatnya kami akan janjian untuk nonton lagi ...
***

Syukurnya kali ini aku jadi pergi nonton bersama Randy. “Tin-tin” klakson mobil berbunyi, aku segera keluar dari rumah dan menemui Randy. “Sudah siap ?” Tanya Randy “siaaap!” jawabku senang. “Ayo kita berangkaat !!!” Seru Randy. Aku hanya tersenyum melihatnya. Kami pun menuju bioskop.

Satu setengah jam tak terasa , film kini sudah usai. “Kau lapar ?” Tanya Randy. Aku hanya menganggukkan kepala dan cengengesan. Kami pun makan, ketika sedang makan ada seorang anak kecil bernyanyi, ya dia Pengamen. Kurasa Randy menikmati lagunya dan memberi sedikit uang kepada pengamen itu “Terimakasih kak J” Ucap pengamen itu. “sama-sama deek “ ucap Randy.

Hmm, selain tampan, Randy juga baik hati, perhatian pula. Tak bisa ku pungkiri. Aku menyukainya, aku tlah Jatuh Cinta pada nya. Selesai makan, kami pun segera pulang.

Tiga bulan tak terasa aku telah mengenal Randy lebih dekat. Tak ada satu kata pun yang terlontar dari mulut Randy. Kata suka, sayang, atau bahkan cinta mungkin.

Akkh, sudah lah mungkin cintaku pada Randy hanya bertepuk sebelah tangan.

Malam ini, aku sedang menelfon Randy. Dia bilang, dia ingin ke rumahku. Aku tak percaya, aku fikir dia hanya ingin balas dendam kepada ku karena kemarin-kemarin aku membatalkan kencan kami dan lagi pula di luar sedang hujan deras, tak mungkin Randy malam-malam datang kerumah ku, rumah dia kan cukup jauh dari rumah ku.

Tapi, ku dengar suara klakson mobil di luar. Benar saja, dia Randy. Aku segera menemuinya, ku persilahkan masuk, tapi dia ingin duduk di teras depan rumah ku saja. Kebetulan hujan sudah mulai reda. Kami berbincang-bincang. Di tengah perbincangan kami, randy memberiku setangkai bunga mawar merah dan di selipkan nya sepucuk surat “Terimakasih” ucap ku tersenyum. Randy hanya tersenym dan mengangguk kan kepalanya. Ketika ku ingin membuka suratnya, tiba-tiba randy mencegah nya.” Kumohon, bacanya setelah ku pulang saja yah J” pinta Randy. “Baiklah” ucapku tersenyum.
“hmm, sudah malam, aku pulang yah.” Ucap Randy. Dan tiba-tiba randy mendekat, dia mencium pipi kanan dan kiri ku, serta keningku. Aku kaget yuterdiam dan hanya senyum. Aku juga mencium pipi kanan dan kiri nya saja Randy hanya tersenyum. Kemduian dia memelukku, ku balas memeluknya. Randy berbisik “I LOVE YOU” Ucap Randy yang masih memeluk ku kemudian melepaskan nya. Aku sangat kaget dengan ucapan nya, ternyata cintaku kepada Randy tidak bertepuk sebelah tangan. Randy pun pergi, aku hanya bisa tersenyum-senyum sejak tadi sambil melihatrandy pergi.

Pagi yang cerah, tepat pukul 07.00 aku terbangun. Aku melihat di samping ku ada setangkai bunga yang di berikan Randy semalam. Ku hirup wangi segar nya dank u baca surat nya.

Aku menangis membaca surat itu .
“Aku akan melanjutkan Study ku di Australi, aku harap kau tidak bersedih, aku pasti kembali untuk mu. Dan tunggu lah aku ! aku akan pergi jam 08.30 pagi. Berjanjilah kau akan selalu menungguku !” isi surat yang di selipkan di bunga mawar itu.

Aku segera bergegas menuju bandara. Untung belum terlambat
”Ranndyy !” seru ku “Bella ?” ucap randy. Kuhampiri randy sambil bercucuran air mata dan langsung ku peluk erat Randy. “Kenapa kau tak bilang sebelum nya kepadaku ran ? Terlalu singkat kau hadir dalam hidupku.” Ucapku menangis.
“Aku berjanji aku akan kembali untuk mu Bell. Percayalah padaku. Dan kau berjanji akan selalu setia menunggu ku. Aku mencintai mu bell. Sungguh !!” ucap Randy panjang lebar sambil menahan tangis. “Aku berjanji akan selalu menunggu mu Rand, Aku juga sangat mencintai mu “ ucap bella berlinang air mata.
“Aku percaya itu” sambil melepas pelukan nya. “sekarang, kau hapus air matamu itu, aku tak ingin kepergian ku di tangisi oleh orang yang aku cintai’ ucap randy sambil menghapus air mata di pipi ku. Aku hanya berusaha tersenyum dan menahan tangis ku.
“sekarang, aku harus pergi jaga dan rawat kebun kita baik-baik yah J” ucap Randy berusaha tersenyum. “Pasti” ucap ku menahan tangis.
“Aku akan Selalu menunggu mu di sini Randyy “ teriak ku sambil meliat kepergian randy. “I LOVE YOU BELLA” Teriak Randy.
“I LOVE YOU TOO RANDY” Teriak ku.

Aku percaya Randy benar* mencintaiku, dan aku berjanji akan menunggu nya kembali.
dia akan kembali untukku, dan aku akan menunggu untuk nya.
walaupun hanya Pertemuan singkat ku dengan Randy, aku harap cintaku kepada Randy, tidak sesingkat pertemuan kita.
begitu pun Randy, semoga dia benar* mencintaiku selamanyaa :')

DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2012/08/cerpen-cinta-pertemuan-singkat.html#ixzz230eJsX2c