Senin, 14 Oktober 2013

ANALISIS PUISI "SENJA DI PELABUHAN KECIL"

SENJA DI PELABUHAN KECIL Buat Sri Aryati Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang-gudang, rumah tua , pada cerita Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada yang berlaut, Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam, ada juga kelepak elang Menyinggung muram,desir hari lari berenang Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak. Tiada lagi, aku sendiri, Berjalan Menyisir semenanjung, masih penggap harap Sekali tiba di ujung dan sekali selamat jalan Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa berdekap (Chairil Anwar,1946) A. Struktur Fisik Puisi 1. diksi (pilihan kata) Pilihan kata banyak mengunakan kata-kata yang bernada muram,dipantulkan oleh kata-kata: gudang, rumah tua, tiang , temali, kelam, laut, tidur, hilang ombak, ujung dll. 2. pengimajinasian(imagery/pencitraan) Penggunaan kata-kata yang digambarkan atas bayangan konkret apa yang kita hayati secara langsung melalui pengindraan manusia. Di antara gudang-gudang, rumah tua , pada cerita ( imaji visual penglihatan.) 3. kata konkret( penyebab terjadinya imaji) Untuk melukiskan dan menumbuhkan imajinasi dalam daya bayang pembaca, maka penyair mengkonkretkan kata-kata seperti: sepi yang mencekam, kapal tiada berlaut, gerimis mempercepat kelam, kelepak elang menyinggung kelam. 4. majas(bahasa figuratif) Gaya bahas hiperbola ditemukan pada kalimat ”dari pantai keempat sedu penghabisan bisa terdekap”. Kata ”senja” melambangkan berpisahnya suatu hubungan percintaan. ”perahu tiada berlaut” melambangkan hati yang tiada keceriaan dankegembiraan karena kehilangan cinta. 5. verifikasi(rima,ritma, metrum) Masih mengikuti pola lama. Rima akhir setiap bait( /ta-ta-ut-ut(abab) dan (/ang-ang-ak-ak(aabb), dan pada bait ketiga rima akhir berubah menjadi (abab). Ritma barupa ikatan yang mengikat bait dengan menggunakan keterangan kalimat. Pada bait pertama menggunakan frasa/ini kali/ pada bait kedua menggunakan/gerimis/ pada bait ketiga menggunakan /tiada lagi). Kata pengikat tersebut memunculkan gelombang irama baru. 6. tipografi(tata wajah) Mengunakan tipografi puisi konvenional dengan dilengkapi enyambemen berupa titik ditengah baris yang menunjukan bahwa gagasan pada suatu baris dalam puisi masih berlanjut pada baris berikutnya. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang. B. Struktur batin puisi 1. Tema : Bertema tentang kedukaan karen kegagalan cinta atau cinta yang gagal shingga menimbulkan kedukaan. Jika kita uraikan bait demi bait, maka struktur tematik/struktur intaksis sebagai berikut: Bait I Penyair merasakan kehampaan hati karena cintanya yang hilang. Kenangan cinta sangat memukul hatinya sehingga hatinya mati setelah orang yang di cintainya pergi seperti kapal yang tidak berlaut hidupnya tiada berarti Bait II Duka hati penyair menambah kelemahan jiwa karna sepi, kelam, sehingga kelepak elang dapat didengar. Harapan bertemu dengan kekasihnya timbul tenggelam tetapi harus dilupakan karena cintanya tinggal bertepuk sebelah tangan dan menimbulkan kelukaan yang dalam Bait III Setelah mendengar Sri Ayati bahwa ia telah membunyai seorang suami hingga harapannya di pertegas dengan “sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan”. Ratap tangis menggema sampai pantai keempat. 2. Nada : Penyair menceritakan kegagalan cintanya dengan nada ratapan yang sangat mendalam, karena lukanya benar-benar sangat dalam. 3. Perasaan : Perasaan penyair pada waktu menciptakan puisi merasakan kesedihan, kedukaan, kesepian, dan kesendirian itu disebabkan oleh kegagalan cintanya dengan Sri Ayati. Bahkan sedu tangisnya menggumandang sampai ke pantai keempat karena kegagalan cintanya. Harapan untuk mendapatkan perempuan pujaannya diumpamakan sebagai ”pelabuhan cinta”. 4. Amanat : Penyair inggin mengungkapkan kegagalan cintanya yang menyebabkan seseorang seolah-olah kehilangan segala-galanya. Cinta yang sungguh-sungguh akan menyebabkab seseorang menghayati apa arti kegagalan secara total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar