KATA MEJEMUK
Kata Majemuk atau Kompositum adalah gabungan dari da kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan arti.
Pada umumnya struktur kata majemuk sama
seperti kata biasa yaitu tidak dapat dipecahkan lagi atas bagian-bagian
yang lebih kecil. Contoh: saputangan, matahari, orangtua, kakitangan,
dan lain-lain. Namun pada kenyataannya, ada bentuk kata yang lazimnya
dianggap sebagai kata majemuk, masih menunjukkan struktur yang renggang,
dalam artian masih dapat dipisahkan oleh unsure-unsur lain.
Contoh: rumah makan = at dipulangkan kepada frase rumah tempat makan.
1. Terjadinya Kata Majemuk
Jika kata-kata itu masih dapat dikembalikan ke dalam bentuk-bentuk yang lain, mengapa sampai digolongkan sebagai kata majemuk?
Untuk mendapat suatu gambaran yang jelas,
kita harus meninjau sejarah terbentuknya kata-kata maemuk tersebut.
Menurut sejarah kata-kata majemuk itu pada mulanya merupakan urutan kata
yang bersifat sintaksis. Dalam urutannya yang bersifat sintaksis tadi,
tiap-tiap bentuk mengandung arti yang sepenuhnya sebagai sebuah kata.
Tetapi lambat laun karena sering dipakai, hubungan sintaksis itu menjadi
beku; dan sejalan dengan gerak pembekuan tersebut, bidang arti yang
didukung tiap-tiap bentuk juga lenyap dan terciptalah bidang arti baru
yang didukung bersama. Dan dalam proses ini tidak semua urutan itu telah
sampai kepada taraf terakhir. Ada urutan kata yang masih dalam gerak ke
arah pembekuan, ada yang sudah sampai kepada pembekuan itu yang masih
dalam gerak itu dapat disebabkan karena gabungan itu memang sifatnya
sangat longgar atau karena istilah tersebut baru saja tercipta.
Kata-kata yang masih dalam gerak inilah
yang masih dapat dipecahkan strukturnya dengan meyisipkan kata-kata lain
di antaranya, atau dapat dikembalikan kepada bentuk lain dengan cara
transformasi. Tetapi karena frekuensi pemakaian tinggi, serta keterangan
yang menerangkan bentuk itu harus selalu mengenai kesatuannya, maka
kata-kata tersebut dimasukkan juga ke dalam kata majemuk.
Contoh: Rumah makan, walaupun
strukturnya agak longgar, namun sering dipakai sebagai satu kesatuan
arti; di samping itu keterangannya harus menerangkan keseluruhannya.
Rumah makan yang baru; ‘yang baru' bukan menerangkan makan saja atau rumah saja, tetapi seluruh kesatuan itu.
2. Sifat Kata Majemuk
Berdasarkan sifat kata majemuk dengan melihat adanya inti dari pada kesatuan itu, maka kata majemuk dapat dibagi atas:
a. Kata majemuk yang bersifat eksosentris.
b. Kata majemuk yang bersifat endosentris.
Kata majemuk yang bersifat eksosentris
adalah kata majemuk yang tidak mengandung satu unsure inti dari
gabungan itu. Dengan kata lain kedua-duanya merupakan inti. Contoh:
tuamuda, hancurlebur, kakitangan, dan lain-lain.
Sebaliknya, jika ada satu unsur yang menjadi inti dari gabungan itu maka sifatnya endosentris. Contoh: saputangan, orangtua, matahari, dan lain-lain, dimana sapu, orang, dan mata merupakan unsur intinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar